Pesan Dakwah

Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya” {HR. Muslim}

Pemimpin Zalim Adalah Cermin dari Rakyat yang Zalim

Allah ta'ala berfirman:  “Dan kami jadikan sebagian orang zalim itu sebagai teman bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka kerjakan” (Al An'am:129)

Demikian terjemah dari ayat ini yang banyak dijumpai pada mushaf yang beredar di Indonesia. Memang inilah salah satu tafsir kata yang tepat. Namun ada makna lain dari kata yang diutarakan Ulama tafsir. Pemimpin. Ya inilah versi lain dari takwil kata.

Bila dimaknai dengan pemimpin, maka terjemah dari ayat itu sebagai berikut: "Dan kami jadikan sebagian orang zalim itu pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan kezaliman dan maksiat yang mereka kerjakan" Dengan pemaknaan ini, maka ayat ini merupakan dalil sunnatullah. Ketentuan Allah yang diistilahkan oleh para ulama dengan "Al Jaza' min jinsil amal". Balasan tergantung amal perbuatan.

Agar pemahaman terkait ayat ini lebih mendalam, mari simak uraian Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah ketika menjelaskan ayat ini "Perhatikanlah hikmah Allah ta'ala yang menjadikan pemimpin, penguasa dan raja segenap hamba-Nya berdasarkan jenis amal yang mereka kerjakan. Bahkan seolah-olah penguasa adalah cerminan dari perbuatan rakyatnya.

Jika umat istiqomah berjalan diatas kebenaran maka demikian pula penguasanya. Jika masyarakat berlaku adil, maka yang memimpin mereka pun insan yang adil. Bila tipu daya dan makar tersebar dan dipraktekkan secara luas oleh rakyat, maka rajanya pun demikian -gemar menipu rakyatnya-.

Bila rakyat tidak menunaikan hak-hak Allah, bakhil dalam mengeluarkan zakat dan enggan menunaikan kewajibannya sebagai hamba. Maka pemimpin yang menguasai mereka akan berlaku demikian terhadap mereka. Tidak mau menjalankan kewajibannya sebagai pemimpin dan enggan menunaikan hak-hak rakyat.

Andai rakyat mempraktekan hukum rimba, yang lemah diantara mereka diambil haknya secara paksa oleh yang kuat. Maka penguasa yang memimpin mereka akan berlaku serupa. Yakni mengambil harta rakyat secara zalim. Semakin keji pemeras menguras harta yang lemah. Semakin besar tekanan dan paksaan penguasa dalam rangka mengambil kekayaan rakyatnya tanpa alasan yang benar.

Para pemimpin adalah cerminan rakyat. Tidaklah memimpin orang zalim, gemar bermaksiat dan durhaka kepada Allah kecuali orang yang tidak adil dan tidak peduli dengan syariat Allah.
Oleh karena generasi awal umat ini adalah sebaik-baik umat -dalam hal iman dan amal saleh- maka pemimpin mereka pun demikian (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali Radhiallahu anhum). Ketika kondisi umat bercampur. Ada diantara mereka yang zalim, dan sebagian yang lain adalah orang baik. Maka pemimpin yang menguasai mereka pun bergilir -terkadang orang saleh, di lain waktu orang fasik.

Pemimpin kita itu sesuai dengan kondisi kita. Dan penguasa orang-orang sebelum kita -para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in- sesuai dengan keadaan mereka (saleh, adil, tidak suka menipu sesama, tidak gemar bermaksiat, ed). Itulah sebagaimana penuturan Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah.

Baca juga profil wanita muda cantik segudang prestasi :
(mozaik.inilah.com)

Ditulis Oleh : Alek Abd - Bogor

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul Pemimpin Zalim Adalah Cermin dari Rakyat yang Zalim yang ditulis oleh Kunci Mencari Rezeki yang berisi tentang :Pemimpin Zalim Adalah Cermin dari Rakyat Zalim Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kunci Mencari Rezeki

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top