Demikian terjemah dari ayat ini yang banyak dijumpai pada mushaf yang beredar di Indonesia. Memang inilah salah satu tafsir kata yang tepat. Namun ada makna lain dari kata yang diutarakan Ulama tafsir. Pemimpin. Ya inilah versi lain dari takwil kata.
Bila dimaknai dengan pemimpin, maka terjemah dari ayat itu sebagai berikut: "Dan kami jadikan sebagian orang zalim itu pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan kezaliman dan maksiat yang mereka kerjakan" Dengan pemaknaan ini, maka ayat ini merupakan dalil sunnatullah. Ketentuan Allah yang diistilahkan oleh para ulama dengan "Al Jaza' min jinsil amal". Balasan tergantung amal perbuatan.
Agar pemahaman terkait ayat ini lebih mendalam, mari simak uraian Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah ketika menjelaskan ayat ini "Perhatikanlah hikmah Allah ta'ala yang menjadikan pemimpin, penguasa dan raja segenap hamba-Nya berdasarkan jenis amal yang mereka kerjakan. Bahkan seolah-olah penguasa adalah cerminan dari perbuatan rakyatnya.
Bila rakyat tidak menunaikan hak-hak Allah, bakhil dalam mengeluarkan zakat dan enggan menunaikan kewajibannya sebagai hamba. Maka pemimpin yang menguasai mereka akan berlaku demikian terhadap mereka. Tidak mau menjalankan kewajibannya sebagai pemimpin dan enggan menunaikan hak-hak rakyat.
Andai rakyat mempraktekan hukum rimba, yang lemah diantara mereka diambil haknya secara paksa oleh yang kuat. Maka penguasa yang memimpin mereka akan berlaku serupa. Yakni mengambil harta rakyat secara zalim. Semakin keji pemeras menguras harta yang lemah. Semakin besar tekanan dan paksaan penguasa dalam rangka mengambil kekayaan rakyatnya tanpa alasan yang benar.
Oleh karena generasi awal umat ini adalah sebaik-baik umat -dalam hal iman dan amal saleh- maka pemimpin mereka pun demikian (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali Radhiallahu anhum). Ketika kondisi umat bercampur. Ada diantara mereka yang zalim, dan sebagian yang lain adalah orang baik. Maka pemimpin yang menguasai mereka pun bergilir -terkadang orang saleh, di lain waktu orang fasik.
Pemimpin kita itu sesuai dengan kondisi kita. Dan penguasa orang-orang sebelum kita -para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in- sesuai dengan keadaan mereka (saleh, adil, tidak suka menipu sesama, tidak gemar bermaksiat, ed). Itulah sebagaimana penuturan Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah.
Baca juga profil wanita muda cantik segudang prestasi :
- Brigadir Eka Frestya, Polwan Cantik jadi Idola di Sosmed
- Brigadir Avvy Olivia, Polwan Cantik Pernah Jadi Pramugari sebelum di NTMC Polri
- Briptu Dara Intan, Polwan Cantik Bertugas di NTMC Polri
- Serda Theresia, Pramugari Cantik Pesawat Kepresidenan RI
- Serda Tri Nia, Sersan Pramugari Cantik TNI-AD
- Serda Syalsabilla Intan, Dara Manis Pasukan Perdamaian PBB
- Nurul Habibah, Wajah Cantiknya Memberi Warna di Satpol PP
- Sarah Widyanti Kusuma, Pilot Muda dan Cantik Garuda Indonesia
- Airin Rachmi Diany, Walikota Tangsel Cantik dan Kaya
- Zoya Amirin, Psikolog Sexsual Berwajah Cantik dan Sexi
- Noor 'fizzy' Hafizah, Pilot Cantik AirAsia Malaysia
- Nurmala Hamid Rahmona, Lurah Termuda dan Cantik kab Gorontalo
- Serda Ni Putu, Anggota Kowad Penerjun Payung Cantik & Berprestasi
- Bripda Nina Octaviana, Anggota Gegana Penjinak Bom Polri yang Cantik
- Bripda Rizka, Polwan Cantik Berjilbab Hapal Quran
- Bripda Adri Chroin Ade Utami, Sniper Cantik Berkerudung dari Brimob DIY
- Iptu Dhayita Daneswari, Umur 23 tahun jadi Kapolsek Termuda
- Elesta Apriliana, Pilot Cantik Trigana Air
- Meilani Siti, Cewek Manis Berjilbab Jago Mainkan Gitar Alunan Musik Metal
- Cita Citata, Artis Dangdut Cantik 'Sakitnya Tuh Disini'
- Gista Putri Bintang Film dan Model Cantik
0 komentar:
Posting Komentar