Pesan Dakwah

Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya” {HR. Muslim}

Larangan Berbuat Zalim dan Akibatnya

Dalam sebuah Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman:

“Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya telah AKU haramkan atas diri-KU perbuatan zalim dan Aku jadikan ia diharamkan di antara kamu, maka janganlah kalian saling berbuat zalim.”

Sehubungan dengan itu, beliau Rasulullah saw banyak mengeluarkan ancaman dan peringatan keras terhadap kezaliman.

Beliau Saw bersabda:

  • “Jauhilah kezaliman, sesungguhnya kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat.
  • “Waspadalah terhadap do'a orang yang dizalimi. Sesungguhnya antara dia dengan Allah tidak ada tabir penyekat." (HR. Mashabih Assunnah)
  • “Do'anya seorang yang dizalimi terkabul meskipun dia orang jahat dan kejahatannya menimpa dirinya sendiri." (HR. Ahmad)
  • “Do’a orang yang teraniaya diangkat Allah menembus awan dan dibukakan pintu langit baginya, seraya Allah berfirman padanya; “Demi Keagungan-KU, Aku akan membelamu sampai kapan pun.”
  • “Waspadalah terhadap do'a orang yang teraniaya, karena do’anya naik ke langit seperti bunga api."
Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi):

"Dengan keperkasaan dan keagungan-KU, AKU akan membalas orang zalim dengan segera atau dalam waktu yang akan datang. AKU akan membalas terhadap orang yang melihat seorang yang dizalimi sedang dia mampu menolongnya tetapi tidak menolongnya." (HR. Ahmad)

Menurut junjungan kita Nabi Muhammad Saw;

"kezaliman akan memakan keutamaan (kebaikan) si zalim seperti halnya api memakan sekam."

Nabi Muhammad Saw bersabda, memperingatkan si zalim akan hari pembalasan:


“Waspadalah sungguh-sungguh terhadap kezaliman itu. Karena orang yang datang dengan kebaikan-kebaikannya di Hari Kiamat, dan ia mengira bahwa kebaikan-kebaikannya itu akan menyelamatkannya. Tiba-tiba tidak putus-putus datang pengaduan dari orang lain, yang mengadukan: “Ya Allah! Hamba-Mu itu telah melakukan kezaliman padaku.”

Maka firman Allah: “Hapuskan (kurangkan) bagian pahala dari kebaikannya itu”.

Dan begitulah seterusnya sampai tidak tersisa kebaikannya itu walau sedikit pun. Dan apabila sdh tidak tersisa lagi amal kebaikannya, maka dosa-dosa orang yang pernah dizaliminya, akan dibebankan pada dirinya.”

Tindakan qishash bagi kezaliman itu pasti terjadi dan secara tiba-tiba datangnya. Tentang hal ini Beliau saw bersabda:

“Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menangguhkan (mengulur-ulur) azabnya terhadap orang zalim dan bila Dia mengazab-nya tidak akan luput (tidak akan di lepaskan lagi)." (HR. Muslim).

Kemudian Rasulullah membacakan doa dalam surat Hud ayat 102: Allah Ta’ala berfirman,

“Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.” (QS Huud:102)

Nabi Muhammad saw mengingatkan kepada kita semua tentang betapa buruknya perbuatan zalim itu, namun Beliau saw juga selalu mengingatkan kita tentang betapa luasnya kekuasaan dan ampunan Allah terhadap para hamba-Nya. Karena itu, bila sedang lupa hingga tergelincir kedalam perbuatan maksiat (menzalimi diri sendiri), maka hendaklah seorang Mukmin bersegera dalam melaksanakan taubat kepada Allah serta meminta maaf kepada saudara kita yang dizalimi, dan tidak menunda-nunda taubat, sebab kita tidak pernah mengetahui kapan ajal menjemput sehingga kita mati sebelum sempat bertaubat hingga menyebabkan kita memperoleh murka-Nya.

Beliau selalu memberikan harapan kepada kita agar senantiasa bersangka'an baik terhadap Allah, dan hendaknya tidak berputus asa dari mengharap rahmat-Nya serta meyakini sepenuhnya bahwa Dia pasti mengampuni sebesar apa pun dosa-dosa hamba-Nya. selama ia tidak berbuat syirik terhadap-Nya.

Dan firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri.” (QS Yuunus:44)

Dalam sebuah hadits Qudsi Allah Swt berfirman:

“ Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya ia hanyalah perbuatan-perbuatan kalian yang aku perhitungkan bagi kalian, kemudian AKU cukupkan buat kalian; barangsiapa yang mendapatkan kebaikan, maka hendaklah ia memuji Allah dan barangsiapa yang mendapatkan selain itu, maka janganlah ia mencela selain dirinya sendiri.” (HR.Muslim)

[Makna kata “Perbuatan zhalim”: Kezhaliman artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, yaitu melampaui batas; dan Makna “Aku cukupkan buat kalian”: adalah AKU membalas kalian berdasarkan perbuatan kalian baik kecil mau pun besar, yaitu di akhirat kelak.]

Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an:

“Dan Aku sekali-kali tidak menzhalimi hamba-hamba-Ku.” (QS Qaaf:29).

Sikap zalim dan bakhil (kikir) adalah akar dari kegelapan hati dan yang dapat menyebabkan pelakunya mendapatkan siksa yang pedih.

Rasulullah SAW bersabda,

  • “Takutlah kamu akan berbuat zalim! Karena perbuatan zalim itu menyebabkan kegelapan di hari Kiamat." (HR.al-Bukhary dan Muslim)
  • "Jauhilah kekikiran, sesungguhnya kekikiran telah membinasakan (umat-umat) sebelum kamu, mereka saling membunuh dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan.” (HR. Bukhari)

Dalam sabdanya yang lain:
  • “Sesungguhnya Allah Ta’ala akan mengulur-ulur bagi pelaku kezaliman hingga bila Dia menyiksanya, Dia tidak akan membuatnya lolos (dapat menghindar lagi).” (HR.al-Bukhary)
  • “Barangsiapa menzalimi orang lain terhadap sejengkal lahan maka kelak dia akan dililit dengan tujuh petala bumi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi Muhammad Saw sangat menentang segala bentuk kezaliman, dan karenanya, beliau senantiasa memperingatkan umatnya tentang balasan Allah terhadap orang-orang yang berbuat zalim dengan sabdanya dalam hadits-hadits berikut ini:

  • “Barangsiapa berjalan bersama seorang yang zalim untuk membantunya dan dia mengetahui bahwa orang itu zalim maka dia telah ke luar dari agama Islam”. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
  • “Kebaikan yang paling cepat mendapat ganjaran ialah kebajikan dan menyambung hubungan kekeluargaan, dan kejahatan yang paling cepat mendapat hukuman ialah kezaliman dan pemutusan hubungan kekeluargaan." (HR. Ibnu Majah)
  • "Bila orang-orang melihat seorang yang zalim tapi mereka tidak mencegahnya dikhawatirkan Allah akan menimpakan hukuman terhadap mereka semua." (HR. Abu Dawud)

Ditulis Oleh : Unknown - Bogor

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul Larangan Berbuat Zalim dan Akibatnya yang ditulis oleh Kunci Mencari Rezeki yang berisi tentang :“Waspadalah terhadap do'a orang yang teraniaya, karena do’anya naik ke langit seperti bunga api." Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kunci Mencari Rezeki

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top