Oleh sebab itu, saudaraku, jangan mencari penyakit! Kalau tidak menjaga pandangan, hanya dalam waktu sepuluh detik otak langsung bekerja dan mengeluarkan hormon-hormon tertentu. Sehingga hati menjadi gelisah, nafsu jadi membara. Dari mata turun ke hati, dari hati turun ke lutut, dan lutut pun gemetaran mau copot.
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan menjaga kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat dari pandangannya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), ...(QS. an-Nr [24]: 30-31)
Atau, misalnya saat melihat status atau potret seseorang yang cantik di media sosial, lalu di-save (disimpan). Padahal itu istri orang. Tidak boleh, saudaraku. Termasuk yang kinclong-kinclong di acara-acara televisi beserta iklan-iklannya. Percayalah! Kalau tidak menahan pandangan, pikiran dan hidup kita tidak bisa tenang.
Saya mohon maaf sebelumnya karena akan menceritakan sebuah kisah, yang mungkin saudara juga sudah pernah mendengarnya. Suatu ketika ada yang datang menemui seorang syeh. Dia berkata, Syeh, saya punya masalah yang sangat berat. Masalah apa? jawab syeh, Tolong ceritakan, semoga ada yang bisa saya bantu.
Begini, syeh. Sebelum saya melamar calon istri saya dulu, yang saya rasakan calon saya inilah yang paling rupawan. Ngga ada bandingannya. Tapi, sesudah saya lamar, mengapa rasanya jadi banyak yang rupawan? Kemudian setelah menikah, kok jadi lebih banyak lagi yang rupawan dibanding istri saya. Dan sesudah beberapa tahun menikah, ternyata semuanya rupawan kecuali istri saya. Saya pusing, syeh!
Lalu syeh berkata, Tahukah engkau, mengapa engkau jadi begini? Sebetulnya bukan disebabkan wajah istrimu, tetapi karena engkau sendiri yang tidak bisa menahan pandangan. Sekali pun engkau menikahi semua perempuantercantik, suatu saat ada anjing betina lewat juga akan engkau rasakan lebih cantik dari istrimu. Masalahnya bukan pada wajah istrimu, tapi engkau sendiri yang tidak bisa menahan pandangan, pegang itu baik-baik!
Nah, bagi lelaki, kalau tidak bisa menahan pandangan pasti pusing. Mungkin ada pembaca yang bertanya, Lalu, bagaimana dengan yang perempuan?
Bagi pembaca yang perempuan bisa menjawab secara jujur pada diri sendiri. Misal, apa saat melihat lelaki berpenampilan menarik akan menggetarkan? Mungkin ada pembaca yang berkata, Saya biasa saja kok, Aa. Mungkin benar, karena yang berkata begini sepertinya sudah nenek-nenek.
Tetapi lelaki tidak perlu memaksakan jawaban yang perempuan supaya sesuai keinginan. Sebab yang lelaki sudah punya rujukan di dalam al-Quran. Yaitu tentang pertemuan Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha (QS. Ysuf [12]: 21-53).
Lalu,tersebarlah gosip di antara ibu-ibu di sana, bahwa Siti Zulaikha yang sudah punya suami masih juga mengejar lelaki lain. Istri al-Aziz (Siti Zulaikha) menggoda dan merayu pelayannya (Nabi Yusuf) untuk menundukkan dirinya, pelayannya benar-benar membuatnya mabuk cinta. Sungguh, kami pasti memandang dia (Siti Zulaikha) dalam kesesatan yang nyata.
Siti Zulaikha yang mendengar cercaan pun mengumpulkan ibu-ibu gosip itu. Tiap-tiap mereka diberi sebuah pisau untuk memotong aneka jamuan. Lalu,Siti Zulaikha memanggil Nabi Yusuf,Keluarlah, tampakkan dirimu kepada mereka!
Ketika para ibu gosip itu melihat Nabi Yusuf, Haaa.... Mereka semuanya sangat terpesona kepada Nabi Yusuf, dan secara tidak sadar memotong jari tangan mereka sendiri. Seraya berkata,Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia! Sesungguhnya ini tidak lain adalah malaikat yang mulia.
Saudaraku. Intinya, kalau kita mau hidup tenang dan selamat, maka jangan mengobral pandangan. Dan Ramadan ini mulai kita latih menjaga mata. Kita saum (tahan) pandangan tanpa banyak beralasan lagi.
Misalnya, hindari kegiatan-kegiatan memamerkan penampilan maupun cuci mata di mall, serta tempat-tempat nongkrong lainnya. Atau, mendatangi pedagang yang penampilannya menarik untuk mengobrol lama-lama. Padahal juga tidak membeli. Kalau pun memang mau membeli, tetap tidak usah melirik.
Demikian dengan televisi dan internet, tidak perlu dihidupkan kecuali yang bermanfaat. Media sosial juga dikurangi, dan kalau perlu ditutup mulai Ramadan ini, dan seterusnya. Sebab, untuk apa kita mencari penyakit? Membuka pintu bagi ayam liar, yang membuatkacau pikiran dan nafsu kita sendiri. Menurunkan ayam liar dari mata ke hati, sehingga dia mencakar-cakar dan mematuk-matuk ketenangan dan keselamatan kita.
Mulai Ramadan ini, mari mulai membiasakan mata kita membaca al-Quran dan hadits-hadits. Juga kitab-kitab maupun tontonan yang memuat nasihat kebaikan, seperti sejarah Rasulullah Saw beserta para sahabat beliau, sejarah nabi-nabi, dan sebagainya. Supaya kita semakin yakin dan mendekat kepada Allah SWT, dan tentunya supaya kita diberi-Nya ketenangan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Bulan Ramadan yang mulia, penuh rahmah dan pengampunan, bukanlah bulan yang dibuat-buat oleh sebagian pedagang atau bulan yang diresmikan oleh pemerintah. Tetapi Ramadan diciptakan oleh Yang Maha mulia, Maha Penyayang danMaha Pengampun. Tempat kembali bagi kita (manusia) dan seluruh makhluk. Cepat maupun lambat!
inilah.com
0 komentar:
Posting Komentar