Pangkatnya 'cuma' Kopral Kepala. Namun rezekinya melebihi gaji komandannya sendiri. Itulah sosok Kopka Rendy. Seorang prajurit TNI AD yang berdinas di Satuan Kodim 0104/Aceh Timur jajaran Korem 011/Lilawangsa.
Penghasilan ratusan juta rupiah yang didapatnya setiap bulan, didapatnya dari usaha rumah makan yang ditekuninya. Rumah makan milik Kopka Rendy di Kota Langsa cukup terkenal.
"Dalam ajaran agama Islam, ada 10 langkah menjemput rezeki di jalan Allah, yaitu taqwa, tawakal, sholat, istiqfar dan zikir, silaturahmi, sedekah, berbuat baik, usaha, bangun bagi cepat selalu bersyukur dan tidak sombong," kata Kopka Rendy saat memberikan ceramah usai melaksanakan sholat subuh berjamaah bertempat di Masjid AL-fitrah Korem 011/Lilawangsa, Minggu (18/6).
Di hadapan ratusan para jamaah shubuh, Kopka Rendy berbagi pengalaman meraih rezeki dari Allah SWT.
Selain itu, Kopka Rendy juga menjelaskan bagaimana cara mengatur waktu antara tugasnya sebagai prajurit TNI AD dengan usahanya di luar dinas. Dia mengaku tugas sebagai prajurit tetap menjadi prioritas. Setelah dinas, baru dia menjalankan usaha rumah makan miliknya.
Rendy menjelaskan dia selalu mewajibkan karyawannya untuk salat tepat waktu di masjid. Begitu juga dengan salat sunat di waktu Dhuha.
"Saya tidak segan-segan memecat karyawan jika ketahuan tidak salat," kata Rendy.
"Rezeki adalah suatu nikmat Allah yang sudah diatur dan disediakan oleh Allah SWT untuk hamba-hambanya. Namun tinggal bagaimana cara kita selaku hambanya untuk mendapatkannya," jelas tamtama TNI AD ini di depan Danrem 011/LW, Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, Kasrem 011/LW, Letkol Inf Sofanuddin dan para jemaah.
Penghasilan ratusan juta rupiah yang didapatnya setiap bulan, didapatnya dari usaha rumah makan yang ditekuninya. Rumah makan milik Kopka Rendy di Kota Langsa cukup terkenal.
Di hadapan ratusan para jamaah shubuh, Kopka Rendy berbagi pengalaman meraih rezeki dari Allah SWT.
Selain itu, Kopka Rendy juga menjelaskan bagaimana cara mengatur waktu antara tugasnya sebagai prajurit TNI AD dengan usahanya di luar dinas. Dia mengaku tugas sebagai prajurit tetap menjadi prioritas. Setelah dinas, baru dia menjalankan usaha rumah makan miliknya.
Rendy menjelaskan dia selalu mewajibkan karyawannya untuk salat tepat waktu di masjid. Begitu juga dengan salat sunat di waktu Dhuha.
"Rezeki adalah suatu nikmat Allah yang sudah diatur dan disediakan oleh Allah SWT untuk hamba-hambanya. Namun tinggal bagaimana cara kita selaku hambanya untuk mendapatkannya," jelas tamtama TNI AD ini di depan Danrem 011/LW, Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, Kasrem 011/LW, Letkol Inf Sofanuddin dan para jemaah.
0 komentar:
Posting Komentar