Menyambungkan Tali Silaturrahim yang Terputus
keutamaan
dari menyambung tali silaturrahim yang begitu beragam. Sebab seorang yang
benar-benar menyambung tali silaturrahim adalah sebagaimana yang
disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِيْ إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا.
Orang yang menyambung tali silaturrahim bukanlah orang
yang menyambungnya sebagai balasan, namun orang yang benar-benar
menyambung tali silaturrahim adalah apabila hubungan kekerabatannya
diputus ia terus menyambungnya. (HR. Bukhari 1/559)
Berikut, beberapa keutamannya:
1: Silaturrahim merupakan syiar keimanan kepada Allah ‘azza wa jalla dan hari akhir.
Berkaitan dengan hal ini, ada sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ.
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia menyambung tali silaturrahim. (HR. Bukhari 6138)
2: Silaturrahim merupakan sebab umur seseorang dipanjangkan dan rizkinya dilapangkan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ.
Siapa yang suka untuk diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim. (HR. Bukhari 5986 & Muslim 2557)
Berkaitan dengan penafsiran dipanjangkannya umur orang yang menyambung tali silaturrahim, para ulama memiliki dua penafsiran:
Penafsiran pertama: Maksud dari ditambah atau dipanjangkannya umur adalah bahwasanya Allah ta’ala
memberikan keberkahan pada umur, menganugerahkan kekuatan pada diri,
dan kejernihan pada akal orang yang menyambung tali silaturrahim.
Sehingga kehidupannya penuh dengan amalan-amalan utama yang bermanfaat
bagi dirinya di dunia dan di akhirat.
Penafsiran kedua: Bahwa penambahan atau
dipanjangkannya umur tersebut diartikan sesuai dengan hakekatnya, yakni
umurnya akan benar-benar dipanjangkan oleh Allah ‘azza wa jalla. Jadi, orang yang menyambung tali silaturrahim, Allah akan menambah panjang umurnya.
3: Silaturrahim salah satu faktor terbesar untuk masuk surga.
Selain dari dua keutamaan yang telah disebutkan, menyambung silaturrahim memiliki keutamaan istimewa, yakni merupakan salah satu
sebab penting yang dapat mengantarkan seorang hamba menuju surga.
Dari Abu Ayyub al-Anshori radhiyallahu ‘anhu
bahwasanya ada seorang laki-laki yang berkata: “Wahai Rasulullah,
beritahukanlah kepadaku akan amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam
surga dan menjauhkan diriku dari api neraka.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan sabda beliau:
تَعْبُدُ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ.
Engkau beribadah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, menegakkan sholat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturrahim. (HR. Bukhari 1396 & Muslim 13)
4: Menyambung tali Silaturrahim merupakan bentuk ketaatan kepada Allah ta’ala.
Allah subahanahu wa ta’ala memuji orang-orang yang
mengerjakan ketaatan kepada-Nya, dan salah satu dari ketaatan kepadanya
adalah menyambung tali silaturrahim. Dalam surat ar-Ra’du Allah ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُوْ اْلأَلْبَابِ. الَّذِيْنَ
يُوفُوْنَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلاَ يَنْقُضُوْنَ الْمِيْثَاقَ. وَالَّذِيْنَ
يَصِلُوْنَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ
وَيَخَافُوْنَ سُوْءَ الْحِسَابِ.
“Sesungguhnya hanyalah orang-orang yang berakal saja
yang dapat mengambil pelajaran. (Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji
Allah dan tidak merusak perjanjian. Dan orang-orang yang menyambung apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhan-nya dan takut kepada hisab yang buruk.” (QS. ar-Ra’du: 19-21)
Begitu mulia orang yang mendapatkan pujian dan sanjungan dari Allah ta’ala, dan begitu celaka orang yang mendapatkan celaan dan cercaan dari-Nya.
5: Allah akan menyambung hubungan dengan orang yang menyambung tali Silaturrahim.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan
menyambung hubungan dengan seorang hamba yang menyambung tali silaturrahim. Sebaliknya, Allah mengancam akan memutuskan hubungan
dengan orang yang memutuskannya. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut berbunyi (artinya): “Sesungguhnya
Allah menciptakan makhluk-Nya, hingga apabila Dia selesai dari
menciptakan mereka, rahim akan berdiri dan berkata: ‘Ini adalah tempat
berdiri orang yang berlindung kepada-Mu dari memutuskan tali silaturrahim.’ Allah berfirman: ‘Ya, tidakkah engkau ridha bila Aku
menyambung orang yang menyambungmu dan memutuskan orang yang
memutuskanmu?’ Rahim berkata: ‘Tentu saja.’ Allah berfirman: ‘Maka, itu
menjadi milikmu.’” (HR. Bukhari 5987 & Muslim 2554)
6: Menyambung Silaturrahim mengundang pujian.
Sekiranya kita melihat ada seorang yang begitu perhatian
dengan sanak saudaranya, gemar membantu mereka yang kekurangan dan
begitu memiliki hubungan yang baik dan dekat dengan mereka, tentu saja
kita akan senang dan sangat setuju dengan apa yang dia lakukan serta
memuji perbuatannya tersebut.
7: Terciptanya kedamaian, kecintaan, dan hubungan baik di tengah-tengah keluarga dan karib kerabat.
8: Kemuliaan bagi orang-orang yang menyambung tali Silaturrahim.
Orang-orang yang menyambung tali silaturrahim, yang saling
cinta dan saling mengasihi, kedudukan mereka akan tinggi, nama mereka
akan harum, sehingga mereka termasuk orang yang penting di tengah
kaumnya, yang mana hal tersebut akan menjadi perhitungan tersendiri.
Tidak ada seseorang yang lancang untuk menimpakan sesuatu yang tidak
baik kepada mereka, menzhalimi mereka, sehingga mereka adalah
orang-orang yang mulia di tengah kaumnya.
Demikianlah beberapa keutamaan dari menyambung tali
silaturrahmi. Sekiranya kita memperhatikan dan mengamati keterangan dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seputar pembahasan, niscaya akan kita dapati banyak keutamaan-keutamaan yang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar